Senin, Oktober 31, 2011

Idiopathic Hypersomnia

"good night, sleep tight!" begitu kata-kata yang sering terdengar saat kita hendak pergi tidur di malam hari. Tapi, entah kenapa, kok kayaknya porsi tidur kita tidak pernah pas. Akibatnya, bangun-bangun kita malah lelah daripada sebelum tidur. Aneh..

Tidak Pernah Cukup

Pe-er ini itu, tugas kelompok yang menumpuk, jalan bareng teman-teman, ngobrol berjam-jam sama pacar di telepon, waktu 24 jam sehari rasanya tidak cuku, hingga akhirnya kita mengorbankan waktu tidur dan hanya istirahat beberapa jam saja. Hmm, kalau sudah begini, wajar juga kalu kita merasa kalu badan serasa mau rontok sehabis bangun.
Tapi bagaimana kalau kita tidur sampai 12 jam sehari, dan hasil akhirnya tetap terbangun dengan rasa kantuk dan capek? Ya ampun, padahal porsi tidur kita sudah memakan waktu setengah hari. Itu artinya kita sudah sedang terkena penyakit Idiopathic Hypersomnia, yamg sudah termasuk dalam kategori sleeping disorder.

Hiks, capeeeek..

Kalau di hari-hari kuliah kita biasanya tidur di atas jam 12 malam, maka biasanya kita akan 'balas dendam' untuk tidur sepuasnya saat weekend, kan? Ini berarti tubuh kita juga harus menyesuaikan diri dengan porsi tidur yang berubah drastis. Dari tiga jam, menjadi tidur 13 jam, misalnya. Di awal-awal, kita memang belum bermasalah dengan pola tidur ini. Tapi, kalau kebiasaan ini dibiarkan terus-terusan, tubuh kita juga bakalan 'ngambek' lho. Akibatnya, tidur selama apapun tidak akan mengembalikan stamina tubuh. Badan malah merasa lebih lemah, letih, lesu, dan kita masih merasa ngantuk! Kalau didiamkan terus, kita bakal terjangkit penyakit hypersomnia.

Oh iya, seseorang digolongkan menderita hypersomnia jika terus-terusan tidur selama lebih dari 10 jam setiap harinya, dalam waktu dua minggu berturut-turut. Dan, walaupun kelihatannya penyakit ini ringan, tapi efeknya bisa fatal. Saking lelahnya tubuh mereka, para penderita hypersomnia biasanya suka mencuri-curi waktu tidur di siang hari. Nah, bedanya dengan orang normal, rasa capek tersebut biasanya langsung pergi setelah kita selesai tidur siang. Tapi tidak demikian halnya dengan mereka. Mereka bahkan merasa sulit untuk bangun tidur, karena masih menumpuknya rasa lelah ini. Apalagi selain rasa letih yang tidak pernah hilang, mereka juga merasa seakan-akan energi mereka disedot keluar, sehingga menyebabkan mereka jadi gampang marah, susah berfikir fokus, kehilangan selera makan, penurunan daya ingat, hingga mengalami halusinasi.

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Strokes, penyakit ini bisa disebabkan oleh bermacam hal. Mulai dari sistem syaraf yang tidak bekerja dengan baik, penyalahgunaan alkohol, kafein dan obat, juga disebabkan oleh penyakit fisik lainnya, misalnya tumor atau obesitas. Jadi, kita harus waspada kalau kita mengalami sleeping disorder ini. Ayo cepat temui dokter!


Tidur Sehat

Supaya tubuh kita tetap berenergi dan segar bugar, ada baiknya kalau kita mulai mempraktekkan tidur sehat sejak sekarang. Yaitu tidur selama 8 jam perhari, tanpa bantuan obat-obatan, rokok, kafein, maupun alkohol. Lalu usahakan agar tubuh kita punya jam biologisnya sendiri untuk tidur secara reguler. Misalnya, mata otomatis mengantuk setiap pukul 10 malam, dan otomatis terbuka di jam 6 pagi, di hari libur sekalipun. Dan, yang paling penting diingat adalah perhatikan juga kualitas tidur kita. Percuma kan tidur 8 jam sehari, tapi kita terus-terusan bermimpi buruk karena masih ada banyak pikiran yang mengganggu kita saat tidur?

0 komentar:

Posting Komentar