Senin, Oktober 31, 2011
Hewan-hewan Tercerdas di Dunia
Idiopathic Hypersomnia
Kupas Manfaat Dari Kulit Buah
Kita mungkin sering mengabaikan kulit buah, padahal jika kita meninjau lebih jauh lagi kulit buah ini memiliki banyak manfaat dan juga khsiat yang luar biasa untuk kesehatan. Sayapun baru sadar ternyata kulit buah yang selama ini kita buang ternyata bisa berguna, setelah membaca dari berbagai macam artikel dan referensi akhirnya saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang khasiat dari berabagai kulit buah dibawah ini yang berguna untuk kesehatan.
Kulit apel
Kulit Kentang
Kulit Jeruk
Kulit Kiwi
Buah kiwi memang sangat kaya vitamin yang terkandung di dalamnya, ini yang membuktikan buah tersebut adalah buah yang cukup mahal di pasaran. Namun untuk kulit kiwi sendiri juga tak kalah memiliki peran penting untuk kesehatan yakni kandungan vitamin E dan Flavonoidnya sangat tinggi sehingga dipercaya menangkal berbagai macam bibit penyakit.
Kulit wortel
Tak asing lagi dengan khasiat wortel namun disisi lain wortel juga memiliki kulit yang sangat berperan untuk kesehatan mata dan juga menjaga kekebalan tubuh terhadap berbagai macam penyakit dari luar. Kulit wortel memiliki kandungan beta karoten yang cukup ampuh sebagai antioksidan.
Jumat, Oktober 28, 2011
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan kejadian yang telah lewat. Karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan pertimbangan.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya atau formalitasnya. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan dianggap memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat kuantifikasikan umumnya diabaikan.
Kamis, Oktober 27, 2011
Tujuan dan Syarat-syarat Laporan Keuangan
- Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu.
- Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
- Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi perusahaan.
- Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
- Relevan : Data yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Data yang tidak perlu diungkapkan dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan tidak perlu disajikan.
- Jelas dan dapat dimengerti : Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan. Dengan demikian, para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang dibaca.
- Dapat diuji kebenarannya : Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen dasar, formulir berharga, maupun fisik aktiva bersangkutan. Semua data dan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen perusahaan.
- Netral : Laporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh semua pihak. Laporan keuangan tidak ditujukan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu, sehingga harus dibuat lebih dari satu macam laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan informasi para pemakai. Laporan keuangan yang disajikan harus dibuat tidak bias atau harus netral sehingga semua pihak dapat mempergunakannya.
- Tepat waktu : Laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan, sehingga jelas batas pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang akan dilaporkan. Waktu penyajiannya harus dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam batas waktu yang wajar, dalam arti tidak terlalu terlambat sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang sifatnya manajerial maupun teknikal.
- Dapat diperbandingkan : Laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti perkembangan arah (trend) dari harta, hutang, modal, pendapatan, serta biaya. Dasar dari laporan yang dapat diperbandingkan adalah penerapan prinsip akuntansi secara konsisten.
- Lengkap : Data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik dalam neraca, ikhtisar laba-rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya azas relevan.
Istilah Audit
- Analisa (analize) yaitu memeriksa dengan cara memecah-mecah/membagi menjadi bagian yang lebih kecil untuk menentukan hubungan antara bagian-bagian tersebut. Misalnya beban lain-lain dianalisa sesuai dengan sifat beban masing-masing.
- Mengecek (check) yaitu memeriksa suatu perkalian/penjumlahan untuk menjamin ketepatan dengan memberi tanda (tick mark), misalnya : ^ : Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan kebawah), < : Cross Footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan kesamping).
- Membandingkan (compare), yaitu membandingkan dua data atau lebih dari suatu informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan.
- Menginspeksi (scan), yaitu menelaah secara kritis tanpa melakukan verifikasi lengkap untuk melihat apakah ada hal-hal yang ganjil.
- Rekonsiliasi, yaitu mencocokkan dua sumber yang terpisah mengenai suatu hal yang sama, jika ada perbedaan harus dijelaskan. Misalnya rekonsiliasi bank.
- Konfirmasi, yaitu usaha pencarian bukti dimana pihak ketiga meneguhkan kebenaran atau kesalahan informasi yang diperiksa. Misalnya konfirmasi saldo hutang, piutang, modal, persediaan yang dititipkan oleh bank.
- Menelusuri (trace), yaitu memeriksa dengan cara mengurut kembali ke bukti asal.
- Memeriksa dokumen dasar (vouching), yaitu membuktikan sah atau tidaknya suatu transaksi, maksudnya apakah didukung oleh bukti yang lengkap dan disetujui oleh pejabat berwenang.
- Testing, yaitu pemeriksaan sebagian dari suatu populasi yang hasilnya digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut.
- Cut off, dihubungkan dengan pengujian transaksi apakah dicatat dengan tepat waktu pada akhir periode.
Selasa, Oktober 25, 2011
Harga Perolehan dan Cara Kepemilikan Aktiva Tetap
Unsur-unsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap, mungkin saja berbeda antara jenis aktiva tetap yang satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, unsur harga perolehan suatu aktiva tetap dapat dilihat dalam uraian berikut ini.
- Tanah : Harga perolehan tanah meliputi harga beli tanah dari pemilik, biaya survey, biaya perantara atau komisi, biaya pematangan tanah, biaya balik nama di agraria/BPN.
- Gedung : Harga perolehan gedung meliputi biaya perencanaan oleh arsitek, IMB, asuransi selama pembangunan, bunga selama pembangunan atas uang pinjaman untuk pembiayaan gedung, dan semua pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sehubungan pembangunan gedung, serta biaya pemilikannya.
- Mesin : Harga perolehan mesin meliputi harga mesin menurut faktur pembelian, biaya-biaya angkut, PPN, bongkar dan angkut ke dalam pabrik, pasang dan stel mesin, dan percobaan mesin.
- Kendaraan : Harga perolehan kendaraan meliputi harga kendaraan menurut faktur pembelian, dan bea balik nama.
- Perbaikan Tanah : Perbaikan tanah merupakan sarana yang dibangun di atas tanah selain gedung, seperti jalan, parit, tempat parkir. Biaya perbaikan tanah (cost) bukan merupakan bagian dari biaya tanah, akan tetapi harus dicatat secara terpisah dengan menggunakan rekening perbaikan tanah dan sesuai dengan umur ekonomis/masa manfaatnya tanah juga harus disusutkan.
- dibeli tunai (purchase for cash)
- dibeli secara kredit atau angsuran (purchase on deferred payment)
- pertukaran (acquisition by exchange)
- membuat sendiri (acquisition by self construction), dan
- diterima sebagai hadiah/penemuan (acquisition by gift or discovery).
Minggu, Oktober 23, 2011
Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Digunakan dalm kegiatan normal perusahaan, artinya tetap dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali (barang dagangan), atau investasi.
- Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, dan nilai manfaatnya dapat diukur.
- Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup tinggi. Misalnya: tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, peralatan, kendaraan. Sedang aktiva yang nilainya relatif kecil, walaupun dapat digunakan dalam jangka panjang, tidak digolongkan sebagai aktiva tetap. Misalnya: pulpen, kalkulator, gunting.
- Memiliki wujud fisik.
- aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets), dan
- aktiva tetap tak berwujud (intangible fixed assets).
- Aktiva yang merupakan sumber penyusutan (depresiasi), seperti gedung, peralatan, inventaris/equipment, kendaraan.
- Aktiva yang merupakan sumberdeplesi, seperti tambang mineral/sumber-sumber alam (mineral deposits).
- Aktiva yang tidak mengalami penyusutan atau deplesi, seperti tanah untuk tempat bangunan perusahaan.
Yaitu aktiva yang tidak memilki wujud fisik, tetapi mempunyai nilai/manfaat bagi perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk jaminan tertentu, seperti hak paten, goodwill, hak cipta, hak monopoli, merek dagang, biaya riset dan pengembangan, dan biaya pendirian perusahaan.
Jumat, Oktober 21, 2011
Ini Dia "Musuh Besar" Kamera Digital
Momen seperti piknik atau jalan-jalan memang menjadi saat yang tepat untuk membawa kamera digital. Berbagai momen tawa, canda, hingga duka menjadi tambah sempurna jika diabadikan lewat jepretan kamera. Apalagi kemera digital zaman sekarang sudah begitu canggih dan mudah digunakan.
Sayang, sebagian orang kurang menjaga benda yang satu ini. Alhasil ketika sedang dibutuhkan, kamera digital bisa jadi dalm kondisi rusak. Nah, berikut ini adalah salah satu "musuh" kamera digital yang sebaiknya anda perhatikan.
Mengintip dari situs studiofotografi.com, kapur barus merupakan benda perusak yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera digital, kapur barus bisa merusak jalur pada Printed Circuit Board (PCB), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahkan, uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat "vlek" pada lensa.
Sebaiknya anda menyimpan kamera di tempat yang kedap udara, sejuk, dan kering. Contoh mudahnya, anda dapat menyimpan benda ini kedalam stoples yang tertutup rapat dan didalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembapan.
Alternatif lainnya, anda juga bisa menyimpan kamera digital dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembapannnya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt yang diletakkan pada jarak kurang lebih 40cm diatas kamera dan perlengkapan lainnya. Jangan lupa untuk membungkus kamera dan bersihkan dari debu sebelum menyimpannya.
Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus tak bisa diperbaiki lagi. Oleh sebab itu, sebaiknya anda jangan sekali-kali menyimpan kamera didalm lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.
Rabu, Oktober 19, 2011
Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Non Ilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh Karangan Nonilmiah
Contoh wacana non ilmiah:
Mereka ada dijalan....
Mentari beranjak ke arah barat, sholat ashar kutunaikan sudah. Kuambil segelas air dari dispenser yang ada di ruang makan. Kulihat jam di dinding, tepat setengah empat. Tak lama setelah gelas kutaruh kembali ke meja makan terdengar suara dari luar. “Jo! Joan! Main bola yuk!”. Dengan sedikit berlari aku menuju pintu depan rumah. Ah, teman-teman kampung. “Tunggu sebentar, aku ganti sarung dulu.”, jawabku.
Tak lebih dari semenit aku keluar dengan seragam kebesaranku, kaos Persebaya Surabaya dan celana training warna pink. Perduli amat, tinggal ini yang ada di lemari pakaianku. Maklum, belum sempat nyuci baju. Kukeluarkan sepeda kesayanganku, berpamitan dengan Ibu yang sedang masak di dapur dan plas…
Hanya kurang dari lima menit, kami sudah sampai di kompleks kampus B Unair, tempat kuliah kakakku. Memang, kompleks ini menjadi tempat favorit, kalau tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya tempat, bagi kami melewatkan hampir tiap sore dengan bermain bola.
Satu-persatu lapangan kami susuri. Parkiran fakultas ekonomi sudah ditempati, hukum sudah, psikologi sudah, sastra sudah, fisip sudah, rektorat sudah. Nah ini dia, lapangan parkir sebelah Masjid An-Nur, masjid kampus, masih kosong. “Di sini saja ya.”, Diaz coba menawarkan pada kami.
Tak lama kemudian, berbekal beberapa sandal dan sepeda yang diberdirikan terbalik, sebuah lapangan bola dadakan tercipta sudah. Lima orang lawan lima orang. Untuk kali ini aku kebagian jatah sebagai kiper. Padahal ingin sekali hari ini aku menjadi penyerang, sudah seminggu ini aku tidak mencetak gol sama sekali. Tapi apa boleh buat.
Sebuah tendangan keras lurus mengarah ke gawangku. “Plak!”, suara keras bola plastik berbenturan dengan telapak tanganku. Bola mampu kutepis ke samping kiri gawang. “Nggak gol ye…, tendangan cemen”, ejekku. Seketika itu pula Amad, sang penendang bola, mendatangiku dan menjitak kepalaku sambil berkata, “Ngece…”. Kami pun tertawa.
“Plak!”, untuk kali ini bukan tanganku yang mampu menepis bola, tetapi mukaku satu-satunya menjadi korban keganasan tendangan keras Diaz. Panas rasanya. Seketika itu pula mukaku menjadi merah padam. Teman-temanpun mengerubungiku, menyaksikan tubuhku yang masih terkapar di beton parkiran. Untuk beberapa saat memang mataku berkunang-kunang, kepalaku terasa pusing. Kurang lebih setengah menit kemudian, aku terbangun. Sambil meringis menahan panas mukaku kucari Diaz. “Anarkhis!”, hanya itu yang aku ucapkan pada Diaz.
“Panas ya, mas…”, ucap Amad.
“Whoa…, balas dendam ceritanya. Ngece…”
“Makanya jangan sok jagoan.”, timpal Diaz.
“Afwan deh. Tadi khilaf.”
“Ya sudah. Kita istirahat dulu sebentar.”, Amad coba menawarkan.
Kita pun beristirahat sejenak, kurang lebih selama lima menit. Sampai suatu ketika, beberapa mobil terlihat berjalan ke arah kami. Ups! Hari apa ini. Ya benar, sekarang hari kamis. Memang seperti yang pernah kakakku katakan, tiap kamis sore minggu pertama ada pengajian ibu-ibu dan remaja putri di masjid kampus. Kakakku Lina memang semenjak semester satu menjadi aktivis masjid kampus.
Itu dia, berdiri di selasar sebelah utara masjid, memakai kerudung dan baju terusan berwarna merah muda. Sesuai dengan kulitnya yang coklat terang. Tak heran kalau banyak laki-laki, atau lebih tepatnya mereka lebih senang disebut dengan ikhwan, yang menyukainya. Wajahnya yang berbentuk oval dengan dagu meruncing dan hidung yang agak mancung merupakan sebuah kombinasi yang sangat pas. Dalam hati aku berjanji, aku tak akan segan-segan menghadang setiap laki-laki yang berani mengganggunya. Maklum, kami hanya dua bersaudara.
“Waduh rek. Sore ini bakal ada pengajian, jadinya parkiran bakal dipake. Pindah yuk.”, pintaku pada teman-teman. Sekonyong-konyong kami membereskan lapangan dadakan kami.
Ah, mana lagi tempat kosong. Oh ya, lapangan basket belakang fakultas psikologi. Semoga belum dipakai para mahasiswa bermain basket. Alhamdulillah, masih kosong. Mekanisme standar pembuatan lapangan dadakan mulai kami laksanakan. Sandal dan sepeda yang diparkir terbalik tersusun sudah. Pertandingan dimulai. Untuk kali ini, keinginanku untuk jadi penyerang terpenuhi.
Hup! Sebuah umpan terobosan yang sangat indah disodorkan oleh Ipul. Kuteruskan dengan sebuah tendangan eksekusi khas ala Joan. Tidak begitu keras, tetapi mengarah pada titik lemah kiper. Bola menerobos selangkangan kaki Idham, yang kebetulan sore itu menjadi kiper lawan. Gol! Gol pertamaku setelah dalam penantian selama satu minggu. Aku tak mandul lagi.
Gol itu menjadi gol terakhir dari permainan kami. Tak lama kemudian satpam kampus mengusir kami dari lapangan itu. Nasib…, nasib…. Terpaksa kami pindah mencari tempat lain di luar kampus. Kami putuskan, akan kami selesaikan permainan bola sore ini di jalan depan rumah Ipul. Biar sempit, yang penting main bola jalan terus.
Akhirnya, gang depan rumah Ipul menjadi lapangan kami juga. “Jbrak!”, “Jbruk!”, “Dhuang!”, menjadi suara yang sangat lazim didengar. Hingga tanpa kami sadari sebuah motor melaju sangat kencang, menabrak sepeda yang menjadi gawang dan kemudian menabrakku. Dhuar! Kemudian gelap…
**
Yang aku tahu saat ini, aku sudah berada di rumah sakit. Berbaring di kasur dengan kaki sebelah kiri yang terbalut gips. Kata kakak, kakiku sebelah kiri patah dan harus di gips. Untuk malam ini, kakakku menemaniku di rumah sakit. Karena ibu dan ayah harus menemani nenek yang masih shock di rumah. Kata ayah dan ibu, aku ini cucu kesayangan nenek, karena perawakanku mirip kakek. Kulit coklat kehitaman mengkilat-kilat, rambut jabrik, berhidung besar dan berwajah bundar mirip bola. Sampai-sampai nenek lebih memilih tinggal dengan kita sekeluarga. He… he…
“Kak Lina…”
“Apa Dek?”
“Adek nyesel. Gak bakalan main bola lagi.”
“Nggak usah begitu. Yang penting sekarang kamu istirahat saja. Sudah malam tuh.”
“Ibu pasti marah. Pasti deh besok-besok Adek gak boleh main lagi.”
“Sudah, memang kamu itu sudah keturunan keranjingan bola. Nggak jauh beda dengan Ayah. Ntar deh, Kakak bantuin ngomong ke Ibu biar Adek boleh main bola lagi. Kalau perlu kalau sudah sembuh kakak beliin bola yang asli, biar kalian kalau main bola nggak pakai bola plastik lagi.”
“Emang Kakak punya duit? Duit darimana?”
“Kakak kan ngajar les dan ngaji privat. Lumayan lah…. Kakak seneng kok Adek suka main bola. Yang penting jangan lupa sholat, ngaji dan hapalan satu ayat tiap hari.”, Aku hanya bisa menjawabnya dengan senyuman.
“Kakak besok masih ujian kan?”
“Ah nggak papa. Ini, Kakak bawa catatan kuliah.”
“Kak, bawa radio kecil Adek nggak?”
“Bawa. Ada di tas Adek. Kakak ambilin sebentar ya…”. Kakakku beranjak dari duduknya, menuju pojok kamar. Diambilnya radio kecil dari tasku.
“Ini Dek.”
Kunyalakan radio kecil kesayanganku. Pelan-pelan terdengar suara dari radio itu…
…
Anak kota tak mampu beli sepatu
Anak kota tak punya tanah lapang
Sepakbola menjadi barang yang mahal
Milik mereka
Yang punya uang saja
Dan sementara kita di sini
Di jalan ini
…
Akupun beranjak tertidur, ditemani belaian lembut kakakku satu-satunya. Ah, dunia terkadang tak adil bagi seorang anak kecil.
Pemanfaatan Bahasa Indonesia Pada Tataran Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya : berada diantara ilmiah
Contoh wacana semi ilmiah:
Proyek KTP Elektronik
Jakarta, - Tersangka kasus uji petik KTP elektronik, Irman, menjabat pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil sejak 2 November 2009 atau sebelum menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dalam proyek KTP elektronik, pada 21 Juni 2010. Jabatan itu dirangkap dengan tugas sebelumnya sebagai Direktur Pendaftaran Penduduk.
“Yang bersangkutan menjadi pelaksana tugas untuk menjamin efektivitas dan kesinambungan tugas sehari-hari sementara belum ditetapkan pejabat definitive sejak sebelum ditetapkan sebagai tersangka. Jadi bukan dinonaktifkan lalu diaktifkan kembali,” tutur Kepala Pusat Penerangan Kementrian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek, kamis (29/9), di Jakarta.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, kemarin, juga menegaskan, pihaknya sangat menghormati proses hukum. Oleh karena itu, sejak ditetapkan sebagai tersangka, Irman tidak lagi menjadi pejabat pembuat komitmen dalm proses pengadaan perangkat KTP elektronik tahun ini.
Bahkan, dalam hak jawab Kemdagri yang diterima, Irman dinyatakan tidak terlibat dalam seluruh kegiatan administrasi pelaksnaan proyek KTP elektronik, baik sebagai panitia pengadaan barang dan jasa maupun tim teknis pelaksanaan pengadaan barang dan jasa KTP elektronik.
Kejaksaan Agung pada 21 Juni 2010 menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, yakni Irman (Direktur Pendaftaran Penduduk selaku Pejabat Pembuat Komitmen), Dwi Setyantono (Ketua Panitia Pengadaan Barang), Suhardijo (Direktur PT Karsa Wira Utama), dan Indra Wijaya (Direktur Utama PT Inzaya Raya).
Namun, sampai saat ini kasus dugaan korupsi tidak kunjung selesai. Empat tersangka tersebut belum pernah diperiksa. Sejauh ini tim jaksa penyidik telah memeriksa 23 saksi.